BAHAYA CALISTUNG DIUSIA DINI
PPID Aceh Tamiang | Jumat, 2 September 2022 | Kabar Daerah
Aceh Tamiang – Melihat anak sudah mampu membaca, menulis serta berhitung (Calistung) diusia dini, pastilah suatu kebanggan dan kebahagiaan tersendiri bagi para orang tua. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berperan penting dalam perkembangan anak kita. Namun, melihat dari sisi negatif yang mungkin terjadi ketika kita memaksakan anak sedari dini untuk belajar Calistung, maka anak akan merasa cepat bosan menghadapi pembelajaran kedepannya. Jumat (02/09/2022)
Selama ini banyak orang tua yang menginginkan anak-anaknya bisa Calistung pada usia dini. Sedangkan filosofinya, PAUD itu adalah tempat belajar bermain atau bermain sambil belajar. Melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah no. 1839/C.C2/TU/2009 mengeluarkan aturan terkait kurikulum PAUD dan TK. Dalam peraturan tersebut calistung tidak diperbolehkan masuk dalam kurikulum utama PAUD dan TK.
Jayanti Sari, SH Komisi I DPRK Aceh Tamiang, mengatakan bahwa “Konteks pembelajaran calistung di TK hendaknya dilakukan dalam kerangka pengembangan seluruh aspek tumbuh kembang anak, dilakukan melalui pendekatan bermain, dan disesuaikan dengan tugas perkembangan anak. Menciptakan lingkungan yang kaya dengan “keaksaraan“ akan lebih mamacu kesiapan anak untuk memulai kegiatan calistung.”
Sutiyah, S.Pd. M.Kes., MM selaku Kepala Bidang PAUD, Dinas Pendidikan Kebudayaan (DISDIKBUD) mengatakan “Dimasa PAUD itu jangan pernah sampai membuat anak-anak merasa stress. Kalau penyelenggaraan PAUD yang berkualitas sekarang konsepnya pendidikan itu kan mengikuti kurikulum merdeka. Jadi sebetulnya didalam kurikulum merdeka itu masih ada implementasi numerasi dan literasi. Kalau numerasi kan terkait hitung-hitung dan literasi kan terkait membaca. Tetapi konsepnya tetap disesuaikan dengan tumbuh kembang anak. Yang jadi masalah itu kan kalau anak diusia dini itu calistungnya sudah dipaksakan.” (01/09/2022)
Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa memaksakan calistung memiliki peran terhadap terjadinya stress akademik pada anak usia dini. Hal ini dapat menyebabkan anak untuk tidak menyukai belajar di masa yang akan datang. Inilah yang membuat beberapa anak kerap mogok belajar ketika di Sekolah Dasar. Selain itu, memaksa anak usia dini menguasai calistung dapat menyebabkan anak terkena mental hectic, yaitu anak menjadi pemberontak.
“Dampak negatif dari calistung yang dipaksa, maksudnya diajarkan oleh anak ketika belum masanya yaitu, awalnya anak-anak akan bisa, akan mampu. Tetapi ada tingkatan umur, dimasa mendatang dia akan merasa bosan.” Ujar Poniah, S.Pd selaku Kepala TK Negeri Pembina Rantau. (01/09/2022) [Ar]