Dinas Kominsa Aceh Mengadakan Focus Group Disscusion (Fgd) Manajemen Komunikasi Krisis

PPID Aceh Tamiang | Jumat, 21 Oktober 2022 | Kabar Daerah 

Aceh Tamiang – Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh melaksanakan kegiatan Focus Group Disscusion (FGD) dengan tema manajemen komunikasi krisis yang dilaksanakan di Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Aceh Tamiang. (20/10/2022)

Pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut berasal dari Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Kominfosan Kabupaten Aceh Tamiang, Mahasiswa/i, dan juga Masyarakat, yang dipandu oleh Hendra, ST selaku Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfosan Aceh Tamiang, sebagai moderator.  FGD ini diadakan untuk mencegah atau mengantisipasi timbulnya komunikasi krisis disetiap daerah, khususnya provinsi Aceh. Bukan hanya membahas terkait komunikasi krisis, dalam kegiatan ini juga membahas terkait inovasi Layanan Siaga Kebencanaan (LAGAK).

Safrizal, AR, S.Sos, MM selaku kepala bidang pengelolaan dan layanan informasi publik mengatakan “ kami sudah mencoba membentuk tim pengelolaan komunikasi krisis Aceh, namun masih banyak kekurangan dan belum maksimal.

Risman selaku tim ahli komunikasi krisis dari pemerintah Aceh mengatakan “komunikasi adalah kunci mengatasi krisis. Saya harap disetiap daerah-daerah dapat membentuk tim komunikasi krisis, sehingga komunikasi krisis itu dapat diatasi dengan baik. Ada berbagai macam jenis krisis, ada krisis yang terjadi tanpa dapat diantisipasi seperti bencana alam, perubahan iklim global, terror dan lain sebagainya. Kemudian krisis yang dapat diantisipasi seperti demonstrasi, pengaruh ekonomi, politik sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.

“Komunikasi krisis dapat menimbulkan opini publik yang negatif, menimbulkan keributan  serta situasi tidak menentu. Karena itu, perlunya dibentuk tim khusus pengelolaan komunikasi krisis yang terdiri dari 4 orang yaitu, yang pertama komunikator, yang kedua penghubung, yang ketiga orang yang menyiapkan komunikasi, dan yang keempat melatih tokoh-tokoh kunci bagaimana cara-cara menyampaikan pesan dalam keadaan krisis”. serta situasi tidak menentu Tambah Risman

Selain membahas mengenai komunikasi krisis, dalam kegiatan ini juga membahas terkait inovasi LAGAK. Sulaiman, S.sos selaku Koordinator pusat operasi penanggulangan bencana Kabupaten Aceh Tamiang mengatakan “kami melaksanakan delapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), yaitu kebakaran, pohon tumbang, evakuasi sarang tawon, evakuasi ular dan sebagainya, penanganan banjir, orang tenggelam, tanah longsor dan puting beliung. Disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang itu ada pamong LAGAK yang kita arahkan untuk membentuk sebuah grup siaga kebencanaan kecamatan. Intinya komunikasi dan koordinasi itu harus kita lakukan demi terdukungnya kegiatan pelaksanaan yang kita lakukan”.